Tag Archives: buku

40 pertanyaan [Dari Buku “Subjek: Re]

Standard
40 pertanyaan  [Dari Buku “Subjek: Re]

subject re

Ini sebuah buku yang saya baca bertahun-tahun yang lalu, tentang dua orang anak manusia yang memulai interaksi lewat media surat elektronik (surel). Semuanya dimulai dari sebuah surel yang berisi 40 pertanyaan yang menarik.

Nah karena pertanyaannya begitu menarik, maka waktu itu (10 Agustus 2005), saya mencoba menjawab 40 pertanyaan itu. Dan sekarang 7 tahun kemudian saya mencoba untuk menjawab pertanyaan itu kembali, hanya untuk mengetahui sejauh mana saya telah berubah 🙂

  1. What is your name? Risya Cempaka (Sekarang: ya masih sama laaah ^^V)
  2. What colour pants are you wearing right now? Biru (Sekarang: abu-abu)
  3. What song are you listening to right now? Sekarang lagi ngedengerin Ardan, lagi iklan, jadi yang aku denger: jingle song iklan obat sakit kepala (biogesic) (Sekarang: security—Joss Stone)
  4. What are the last four digits of your phone number? K-lo HP ga punya, K-lo No. rumah 0151 (Sekarang: Alhamdulillah udah punya HP 🙂 empat digit terakhirnya: 1936)
  5. What was the last thing you eat? Pisang (Sekarang: Mie  🙂)
  6. If you were a crayon, what colour would you want to be? Green (Sekarang: always green)
  7. Where do you want to go on your honeymoon? Sebuah resort di Pantai Parangtaritis, baru-baru ini aku liat liputannya di transTV: pemandangan ke laut, bungalow, bathtube, ranjang yang terlihat empuk dan nyaman seperti memanggil-manggil untuk ditiduri (Sekarang:OK, aku shock bacanya,  aku ga percaya dulu aku udah bisa mikirin honeymoon 😀 tapi kalau sekarang, hmmm mungkin ke Yogyakarta, backpacker-an biar lebih hemat dan menantang tentunya :D)
  8. Who do you want to spend the rest of your life with? Kilian –> seseorang dari karakter komik yang judulnya “Maria” (karya Naoko Takeuchi), cakep, tinggi, jago olahraga, pake kacamata, pinter, perhatian banget sama orang yang dia cintai, bisa main piano, romantic. (Sekarang: *sigh gadis macam apa yang ingin hidup dengan karakter komik, ckckck sudahlah, tapi kalo sekarang sih mmmh ingin hidup dengan seseorang yang memang sudah ditakdirkan untukku, itu saja)
  9. How is the weather right now? Cerah, kalau diliat dari kamarnya si Ijul, tapi mungkin panas k-lo bener-bener ada di outdoor, jam 12! (Sekarang: pagi dingin)
  10. Last person you talked to on the phone? Angge, temen aku dari SD, katanya dia mau ke sini siang ini (Sekarang: Abi)
  11. What’s the first thing you notice about the opposite sex? Wajah dari kejauhan, bahasa tubuh dia, rambut, pundak, mata, pundak dia dari belakang, suara, mimik dia k-lo lagi diam terpaku dengan sesuatu (Sekarang: cara dia menatapku)
  12. Do you like the person that sent you this? *maksudnya apa ya? (Sekarang: ga ngerti)
  13. How are you today? Bener-bener rileks, gad a kerjaan, tapi intinya bener-bener santai! (Sekarang:baik, and in a rush for everythings)
  14. Your fave drink? Jus alpukat (Sekarang: kopi, teh hijau, yogurt, susu kedelai, jus sirsak)
  15. Alcoholic? Tentu tidak, 100% virgin dari minuman beralkohol (Sekarang: masih sama)
  16. How do you eat an oreo? Pisahin kedua keeping oreo, bagian yang berkrim di tangan kiri, yang ga pake krim di tangan kanan. Anggap oreo yang ga pake krim sebagai kentang goring dan oreo yang ada krimnya sebagai saus, colek sausnya (yang dimaksud krimnya) di ujung biscuit yang tidak berkrim , terus gigit dikit, gigit lagi sampai biscuit di tangan kanan habis, setelah itu makan biscuit yang ga ada krimnya karena abis dicolekin, gitu deh, udah kebiasaan dari kecil, ga Cuma biscuit oreo aja, tapi seluruh biscuit sandwidch! (Sekarang: nah loh, dulu aku ribet banget sih, sekarang sih langsung aja makan oreo beserta krimnya, atau kalau lagi inget kesehatan, makan biskuitnya aja dan dibuang krimnya)
  17. Fave sport? Jogging ke Ciawitali dan berjalan kaki ketika melewati deretan persawahan hijau, mmm… (Sekarang: kayaknya sejak ramadhan udah ga pernah jogging lagi, sekarang sih jalan kaki ke pasar aja kali yah)
  18. What makes you happy? Ketika liburan, ga ada PR, ga ada tugas, ngedengerin music, ngemil, baca buku kesukaan, atau nulis diary seperti saat ini (Sekarang: kalau aku bisa bersyukur)
  19. Hair colour? Always black (Sekarang: as always)
  20. Eye colour? Antara hitam dan coklat tapi condong ke coklat (Sekarang:sama)
  21. Height? 157 (Sekarang: 158, horeeeeee!)
  22. What do you like to do? Seperti jawaban no18 (Sekarang: membaca dan menulis)
  23.  Have you ever won any special awards? NEVER (Sekarang: yess, tapi ga penting sih)
  24. What are your future goals? Goal yang paling gila yang pernah aku bayangkan adalah: aku menemukan obat kanker dan aids, dan aku mendapatkan hadiah nobel karenanya, atau menghasilkan suatu karya tulis hebat dan aku dapet Pulitzer awards, gila! Tapi goal yang mungkin aku gapai adalah aku lulus spmb, jadi psikolog, dan ngedapetin seseorang yang tepat untuk dijadiin pasangan hidup (laki-laki tentunya) yang mau sharing sama aku, membawa aku ke kehidupan bahagia dan sejahtera lahir batin, punya anak-anak yang lucu, pintar, sholeh, bahagia (Sekarang:lulus kuliah dulu, setelah itu kita pikirkan yang lain misal: find my soulmate)
  25. Fave music? Hampir semua jenis music kecuali rock, alternative, dangdut, music tradisional, dan music elektrik (Sekarang: mmm, mungkin jazz atau soul)
  26. Atheist? A big NO (Sekarang: sama)
  27. Single? Yess (Sekarang:sama *poor me)
  28. Smoking? No, Never (Sekarang: sama)
  29. Fave food? Baso karapitan, Surabi imut, agar gula merah, Nasi liwet (Sekarang: apa aja yang penting halal, murah, dan banyak, maklum mantan anak kos :))
  30. Fave film? Komedi romantis (Sekarang:Film sederhana seperti Before Sunrise dan Before Sunset )
  31. Fave day of the day? Ga tau (Sekarang: Jumat)
  32. Five month? Ramadhan (Sekarang: sama)
  33. Are you shy to ask someone out? Kadang-kadang (Sekarang: kadang-kadang)
  34. What is the stupidest thing you have ever done? Pacaran (Sekarang: minum ctm waktu ga bisa tidur, trust me it’s work!)
  35. On the phone or meet in person? Of course on the phone (Sekarang: langsung bertemu, karena lebih nyata)
  36. Summer, winter, or both? Ga ada musim kayak gitu di Indonesia, tapi kalo di antara kemarau dan musim hujan, aku suka musim hujan, apalagi ketika tanah lagi kering kerontang, hujan membasahi tanah dan mengeluarkan bau khas, mmmh suka! (Sekarang:sama)
  37. Hug or kiss? Both walaupun belum pernah ngalamin (Sekarang: belum pernah laaah dan ga kepikiran, aku frigid sementara karena hampir DO,haha)
  38. Living arrangement? Ummi-Abi, 1 kakak laki2, 4 adik (2 laki-laki dan 2 perempuan) (Sekarang: sama Cuma sekarang kakak udah nikah)
  39. Worst feeling in the world? Perasaan ditolak orang lain atau ditolak lingkungan, perasaan dihina dan sakit hati (Sekarang: takut ditinggalkan dan dilupakan)
  40. What is the first thing you think when you wake up in the morning? Harus bangun pagi untuk sholat shubuh, k-lo lagi dapet, tidur lagi ah.. (Sekarang: Thanks Allah, I’m still alive)

Ladies, Mari Menabung!

Standard

Baru-baru ini saya membaca sebuah buku menarik, judulnya “Money, A Memoar (Perempuan, Emosi, dan Uang)” karya Liz Perle. Sungguh buku ini bertutur dengan jujur tentang sejarah uang dan perempuan sejak dahulu kala, dan mengapa perempuan identik dengan “materialistis”.

Tidak semua isi dari buku ini saya setujui, tapi terus terang saya mendapat persepsi baru tentang uang.
Jadi begini, ladies…

“Realistis itu berada di tengah-tengah antara naif dan materialistis. Nah, jadilah seorang perempuan yang realistis!”

Ada lagi satu kutipan bagus dari buku ini:

“Dari lahir hingga usia delapan belas seorang gadis membutuhkan orang tua yang baik.
dari delapan belas sampai tiga puluh lima dia butuh penampilan yang menarik
dari tiga puluh lima hingga lima puluh lima dia membutuhkan kepribadian yang menawan
dan dari lima puluh lima hingga seterusnya dia membutuhkan uang yang lumayan,
maka sekarang kutabung uangku.”
~Sophie Tucker~

LOL ngebacanya, yah… ada benarnya juga sih, ketika kita tua dan sudah tidak produktif (bekerja), tentunya kita membutuhkan uang, dan darimana lagi uang itu kalau tidak dari tabungan, syukur kalau kita punya uang pensiun, kalau tidak? masakah kita harus mengemis pada orang lain?

Jadi, intinya setelah membaca buku ini saya memutuskan untuk lebih tekun menabung untuk kehidupan di hari tua 🙂